Mari kita Mengenal dunia photografiE .  .  .   ^-^.
CAHAYA…
Merupakan faktor utama atau inti dalam kegiatan jeprat-jepret, bayangkan jika tidak cahaya???? tidak akan ada fotografi yang kita kenal saat ini. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 Nm dan Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.
Dalam kegiatan fotografi ada dua jenis cahaya yang dapat menghasilkan foto yang layak yaitu:
  • Cahaya visible adalah cahaya normal yang dapat tertangkap oleh mata manusia, baik itu cahaya alami yang bersumber dari cahaya matahari maupun cahaya buatan manusia yang bersumber pada lampu continues maupun flashlight atau yang biasa dikenal dengan sebutan blitz.
  • Cahaya invisible contohnya adalah seperti dalam pemotretan dengan infra merah atau sinar X untuk rontgen.
Next….
Kita akan membahas mengenai kepekaan media terhadap cahaya…
Cekidooot ^@^
  1. 1. ASA /ISO Kepekaan Media Terhadap Cahaya

Media rekam memiliki berbagai ukuran kepekaan cahaya. Satuan ukuran ini biasa disebut:
ASA : American Standard Association, satuan yang banyak digunakan di dunia
DIN    :    Deutch Industri Norm, satuan ini banyak digunakan di Jerman dan di daerah Eropa.
ISO     :    International Standard Organization, satuan internasional gabungan ASA dan DIN.
Misal ASA 100 dan DIN 210, Menjadi satuan ISO 100/210.
Makin kecil satuan media rekam (semakin rendah ISO), maka media rekam makin kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari media rekam tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka media rekam semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari media rekam tersebut. Misal, ISO 100 lebih banyak butuh cahaya daripada ISO 400.
Media yang dipakai dalam fotografi konvensional adalah suatu lapisan tipis (film) yang peka terhadap cahaya berupa butiran-butiran halus. Kepekaan terhadap cahaya ini dikategorikan dengan satuan ASA/ISO. Dalam fotografi digital media penerima cahaya ini berwujud sensor. Bedanya, kepekaan (ISO) pada sensor bisa diatur sewaktu-waktu tanpa perlu mengganti sensor.
Angka untuk ASA/ISO yang umum digunakan adalah 25, 50, 100, 200, 400 dan seterusnya yang merupakan kelipatan dari angka sebelumnya. Semakin besar angka ASA/ISO maka semakin peka terhadap cahaya dan memiliki butiran yang semakin kasar. Pada kamera digital, data ISO bisa lebih banyak variasi. Penggunaan ASA/ISO dengan angka yang besar memungkinkan pemotretan dengan hanya sedikit cahaya seperti dalam ruangan, sore hari/mendung tetapi mempunyai efek hasil gambar yang kasar terutama dalam pencetakan gambar yang besar. Sedangkan ASA/ISO yang kecil membutuhkan banyak cahaya tetapi menghasilkan gambar yang halus dalam pembesarannya.

0 komentar:

Posting Komentar

About