Secara tidak langsung, warna yang sering kita lihat dapat memiliki efek yang mendalam tentang bagaimana kita merasa baik itu secara mental atau fisik. Dr Morton Walker, dalam bukunya The Power of Color, menyarankan bahwa orang Mesir kuno serta Native American Indian digunakan warna dan cahaya berwarna untuk menyembuhkan.
Warna dapat pula mewakili suasana hati seseorang seperti sedih, gembira bahkan dapat merubah suasana hati yang sedih menjadi gembira dan tenang setelah melihat warna tersebut. Berikut adalah warna yang penting untuk diingat dalam rangka untuk menciptakan suasana yang Anda cari.
 
Biru mewakili perdamaian, ketenangan, tenang, stabilitas, harmoni, kesatuan, kepercayaan, kebenaran, kepercayaan, konservatif, keamanan, kebersihan, ketertiban,
loyalitas, langit, air, dingin, teknologi, dan depresi.
Biru dapat “memperlambat denyut nadi, suhu tubuh lebih rendah, dan mengurangi nafsu makan.” Blue dianggap warna bisnis karena mencerminkan keandalan.
Di Cina, biru dikaitkan dengan keabadian. Di Kolombia, biru dikaitkan dengan sabun.Untuk biru Hindu adalah warna Krishna. Untuk Yahudi, biru melambangkan kesucian.
Di timur tengah biru adalah warna pelindung.
Catatan: Biru sering dianggap sebagai warna global paling aman.

Hitam adalah tidak adanya cahaya.
Ia mewakili kekuatan, seksualitas, kecanggihan, formalitas, keanggunan, kekayaan, misteri, ketakutan, kejahatan, anonimitas, ketidakbahagiaan, kedalaman, gaya,
kejahatan,  kesedihan, penyesalan, kemarahan, bawah tanah, warna teknis yang baik, berkabung dan kematian. Dalam pidato kita katakan “Jangan biarkan kucing hitam l
intas jalan Anda”, “Black Market” atau “Black Monday”.
 
Green/hijau, salah satu yang paling sering dikutip warna favorit. Ia mewakili alam, lingkungan, kesehatan, keberuntungan, pembaharuan, muda, kekuatan, musim semi, kemurahan hati, kesuburan, kecemburuan, pengalaman, iri hati, kemalangan.
Hijau menenangkan keren kualitas, menenangkan, dan memiliki kekuatan penyembuhan yang hebat.”. Hal ini sering dipakai di kamar operasi oleh dokter bedah. Di Cina, topi hijau berarti manusia istri adalah kecurangan pada dia, itu bukan warna yang baik untuk kemasan.
Di Perancis penelitian telah menunjukkan hijau bukanlah pilihan warna yang baik untuk kemasan baik. Di India hijau adalah warna Islam. Dalam hijau Irlandia memiliki signifikansi agama (Katolik). Di b
eberapa negara tropis hijau dikaitkan dengan bahaya.

Oranye dianggap sebagai warna yang hangat seperti merah, tetapi pada tingkat yang lebih rendah; oranye mengekspresikan energi. Ia memiliki kualitas bercahaya dan telah
digunakan untuk menarik perhatian tujuan, seperti pada tanda-tanda hati-hati.
Orange membawa kenangan daun jatuh, labu dan Halloween.Melambangkan keseimbangan, kehangatan, antusiasme, Vibrance, keelokan semarak, dan menuntut perhatian. Dalam jeruk Irlandia memiliki signifikansi agama (Protestan).





Ungu merupakan royalti, spiritualitas, bangsawan, upacara, misteri, transformasi, kebijaksanaan, pencerahan, kekejaman, kesombongan, berkabung.
Ungu dianggap warna yang eksotiS.
Pewarna ungu terbuat dari kelenjar lendir dari siput. Hal ini diperlukan ribuan bekicot untuk menghasilkan 1 gram pewarna menyebabkan ia menjadi warna bangsawan
hanya bisa membeli. Hari ungu adalah warna yang trendi jenis penargetan kreatif.
 
Merah adalah warna yang kita bayar paling perhatian. Ini adalah yang paling energik dan terhangat warna dalam spektrum. Kami mengaitkan merah dengan cinta, valentine, bahaya, keinginan, kecepatan, kekuatan, kekerasan, kemarahan, tanda keluar darurat, tanda berhenti dan darah.
Merah dapat membangkitkan-atau-penerbangan respons melawan, meningkatkan tekanan darah dan membuat jantung berdetak lebih cepat.
Merah tidak akan menjadi warna pilihan untuk bangsal psikiatri, penjara atau rumah sakit. Di Cina merah melambangkan perayaan dan keberuntungan, digunakan dalam upacara budaya banyak yang berkisar dari pemakaman ke pernikahan.
Di India merah adalah warna kemurnian (digunakan untuk pakaian pernikahan).





 
Putih adalah apa yang kita lihat saat semua warna berkumpul dalam keseimbangan sempurna. Ini merupakan penghormatan, kemurnian, kesederhanaan, kebersihan,
kedamaian, kerendahan
hati, presisi, tidak bersalah,pemuda, kelahiran, musim dingin, salju, baik, kemandulan, dan pernikahan.
Kami menggunakan putih dalam kiasan seperti “murni sebagai salju” atau “kebohongan putih.” We associate white with the good guy in old western movies. Kami
mengasosiasikan putih dengan orang baik dalam film-film barat lama. Di Jepang, anyelir putih menandakan kematian. Dalam budaya timur putih melambangkan sikap dingin
dan kemandulan.



 
Kuning mewakili sukacita, kebahagiaan, optimisme, idealisme, imajinasi, harapan, sinar matahari, musim panas, emas, filsafat, ketidakjujuran, pengecut, pengkhianatan,
kecemburuan, iri hati, penipuan, penyakit, bahaya, spirtuality dan inspirasi.kuning naik adalah simbol persahabatan, kurang bergairah atau mengancam daripada yang
merah. Di Asia kuning adalah suci, dan imperial.



Pink, mewakili rasa takut, tidak pasti, tak terjawab, lembut, Romantis dan penuh pertanyaan.
Mari kita Mengenal dunia photografiE .  .  .   ^-^.
CAHAYA…
Merupakan faktor utama atau inti dalam kegiatan jeprat-jepret, bayangkan jika tidak cahaya???? tidak akan ada fotografi yang kita kenal saat ini. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 Nm dan Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.
Dalam kegiatan fotografi ada dua jenis cahaya yang dapat menghasilkan foto yang layak yaitu:
  • Cahaya visible adalah cahaya normal yang dapat tertangkap oleh mata manusia, baik itu cahaya alami yang bersumber dari cahaya matahari maupun cahaya buatan manusia yang bersumber pada lampu continues maupun flashlight atau yang biasa dikenal dengan sebutan blitz.
  • Cahaya invisible contohnya adalah seperti dalam pemotretan dengan infra merah atau sinar X untuk rontgen.
Next….
Kita akan membahas mengenai kepekaan media terhadap cahaya…
Cekidooot ^@^
  1. 1. ASA /ISO Kepekaan Media Terhadap Cahaya

Media rekam memiliki berbagai ukuran kepekaan cahaya. Satuan ukuran ini biasa disebut:
ASA : American Standard Association, satuan yang banyak digunakan di dunia
DIN    :    Deutch Industri Norm, satuan ini banyak digunakan di Jerman dan di daerah Eropa.
ISO     :    International Standard Organization, satuan internasional gabungan ASA dan DIN.
Misal ASA 100 dan DIN 210, Menjadi satuan ISO 100/210.
Makin kecil satuan media rekam (semakin rendah ISO), maka media rekam makin kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari media rekam tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka media rekam semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari media rekam tersebut. Misal, ISO 100 lebih banyak butuh cahaya daripada ISO 400.
Media yang dipakai dalam fotografi konvensional adalah suatu lapisan tipis (film) yang peka terhadap cahaya berupa butiran-butiran halus. Kepekaan terhadap cahaya ini dikategorikan dengan satuan ASA/ISO. Dalam fotografi digital media penerima cahaya ini berwujud sensor. Bedanya, kepekaan (ISO) pada sensor bisa diatur sewaktu-waktu tanpa perlu mengganti sensor.
Angka untuk ASA/ISO yang umum digunakan adalah 25, 50, 100, 200, 400 dan seterusnya yang merupakan kelipatan dari angka sebelumnya. Semakin besar angka ASA/ISO maka semakin peka terhadap cahaya dan memiliki butiran yang semakin kasar. Pada kamera digital, data ISO bisa lebih banyak variasi. Penggunaan ASA/ISO dengan angka yang besar memungkinkan pemotretan dengan hanya sedikit cahaya seperti dalam ruangan, sore hari/mendung tetapi mempunyai efek hasil gambar yang kasar terutama dalam pencetakan gambar yang besar. Sedangkan ASA/ISO yang kecil membutuhkan banyak cahaya tetapi menghasilkan gambar yang halus dalam pembesarannya.
Perkembangan dunia fotografi tidak terlepas dari sejarahnya yang sangat panjang, dimulai dari masa sebelum Masehi hingga ke masa sekarang ini. Kini, fotografi telah menjadi suatu bidang yang amat populer dan dapat dipahami serta dipraktekkan dengan mudah oleh setiap orang. Keadaan seperti ini tidak mungkin tercapai tanpa adanya penemuan atau inovasi yang dilakukan oleh para tokoh.
BERIKUT SEJARAH SINGKAT FOTOGRAFI, happy reading guysss !!!!!!
Pada abad ke-5 sebelum masehi, seseorang bernama Moti, berhasil menemukan gejala fotografi. ia melihat apabila ruangan gelap ada lubang yang memancarkan sinar, maka ditembok suatu ruangan tersebut akan terlihat gambar sumber cahaya tadi secara terbalik. dan dari sinilah fotografi terus mengalami perkembangan, Beberapa abad kemudian, banyak orang yang menyadari serta mengagumi fenomena ini, beberapa diantaranya yaitu Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, dan kemudian berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar (Bachtiar: 10) dan di tahun 1839 merupakan awal dikenalnya fotografi di Perancis.
Pada awal abad ke-17 seorang ilmuwan berkebangsaan Italia bernama Angelo Sala menemukan, bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Demikian pula Professor anatomi berkebangsaan Jerman, Johan Heinrich Schulse, pada 17127 melakukan percobaan dan membuktikan bahwa menghitamkan pelat chloride perak yang disebabkan oleh cahaya dan bukan oleh panas merupakan sebuah fenomena yang telah diketahui sejak abad ke-16 bahkan mungkin lebih awal lagi. Ia mendemonstrasikan fakta tersebut dengan menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak; saying ia gagal mempertahankan gambar secara permanent.
Kemudian sekitar tahun 1800, seorang berkebangsaan Inggris bernama Thomas Wedgwood, bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada camera obscura berlensa (pada masa itu camera obscura lazimnya pinhole camera yang hanya menggunakan lubang kecil untuk cahaya masuknya), tapi hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schulse, membuat gambar-gambar negatif (sekarang dikenal dengan istilah fotogram) dengan cahaya matahari, pada kulit atau kertas putih yang telah disaputi komponen perak.
Sementara itu di Inggirs, Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama dengan Schulse. Pelatnya dengan cepat berubah menjadi hitam walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui camera obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamrnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura berlensa, proses yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS. Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan bahwa: “fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.” namun sayang sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepe meninggal dunia. Baru pada tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan air suling.
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Menurut Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 22), arsitek utama dunia fotografi modern adalah seorang pengusaha, yaitu George Eastman. Melalui perusahaannya yang bernama Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto. Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada tahun yang sama Jepang mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.

Sumber :
http://alipangat.multiply.com/
Fotografi (Photography, Ingrris) berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan Graphia yang berarti menulis atau menggambar. Fotograpi adalah Bagaimana mengatur cahaya agar intensitasnya sesuai (exposure pada 0/ditengah), sehingga menghasilkan sebuah gambar. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.

Pada dasarnya Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA (ISO Speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter.

Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Namun jika tidak ada cahaya, artinya tidak ada foto yang bisa dibuat.

About